Kabel berinsulasi mineral (kabel MI) adalah jenis kabel khusus yang konduktornya tertanam dalam lapisan isolasi mineral anorganik (magnesium oksida) dan dibungkus dalam selubung logam tanpa sambungan, memberikan ketahanan api, ketahanan panas, dan perlindungan mekanis yang unggul.
Kabel MI digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan keselamatan kebakaran, ketahanan panas, dan integritas sirkuit yang sangat tinggi, seperti sistem alarm kebakaran, penerangan darurat, pompa kebakaran, sistem pembuangan asap, tungku industri, fasilitas nuklir, dan sirkuit daya/kontrol kritis.
Kabel berinsulasi mineral menggunakan lapisan isolasi mineral anorganik (MgO) dan selubung logam, memberikan ketahanan api, ketahanan suhu tinggi, dan sifat mekanik yang unggul; sedangkan kabel berinsulasi biasa menggunakan polimer organik (seperti PVC/XLPE), yang memiliki ketahanan api dan ketahanan panas yang lebih rendah.
Kabel MI harus digunakan di lingkungan tahan api, bersuhu tinggi, atau berbahaya, seperti gedung bertingkat tinggi, terowongan, pabrik petrokimia, dan sistem darurat, di mana kabel biasa dapat gagal dalam kondisi ekstrem.
Kabel "MI" mengacu pada kabel berinsulasi mineral (MI), terkadang juga disebut kabel berselubung logam berinsulasi mineral (MIMS). Konduktornya diisolasi dengan bubuk mineral yang dipadatkan dan dilindungi oleh selubung logam.
Dibandingkan dengan kabel tradisional, kabel MI menawarkan ketahanan api yang unggul, ketahanan suhu tinggi, umur pakai yang panjang, ketahanan korosi, emisi zat asap/beracun yang sangat rendah, dan perlindungan mekanis yang kuat.
Isolasi kabel secara luas dapat diklasifikasikan menjadi isolasi polimer organik (PVC, PE, XLPE), isolasi mineral anorganik (MgO dalam kabel MI), dan isolasi karet/elastomer—masing-masing bahan isolasi memiliki ketahanan panas, ketahanan api, dan kinerja lingkungan yang berbeda. (Klasifikasi umum isolasi kabel)
Kabel MI biasanya terdiri dari konduktor tembaga atau paduan, lapisan isolasi mineral magnesium oksida (MgO), dan selubung luar logam (tembaga atau baja tahan karat), memberikan ketahanan panas, ketahanan api, dan ketahanan mekanis.
Kabel MI tidak cocok untuk aplikasi yang melibatkan pembengkokan atau getaran berulang, seperti sambungan ke mesin yang bergerak, karena strukturnya yang kaku dapat retak atau putus akibat gerakan berulang. (Berdasarkan praktik pemasangan—misalnya, persyaratan fleksibilitas versus karakteristik kabel MI yang kaku)
Kabel umumnya diklasifikasikan menjadi kabel daya, kabel kontrol, kabel komunikasi/data, dan kabel khusus/berinsulasi (misalnya, kabel MI, kabel tahan api, kabel lapis baja)—masing-masing jenis dirancang untuk fungsi listrik atau lingkungannya. (Berdasarkan klasifikasi kabel standar industri)